MUKJIZAT RESEP OBAT RASULULLAH SAW

Posted by Unknown on 12/17/2015 with No comments


  1. A.      KONSEP & PRINSIP PENGOBATAN NABI
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt. Rabb penguasa dan penggengam alam semseta. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada manusia agung, uswatun hasanah, pemberi contoh aplikasi wahyu Allah dalam segala aspek kehidupan, Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. adalah suri tauladan terbaik bagi kita umat islam (QS.33:21). Suri tauladan tersebut mencakup semua aspek kehidupan kita, termasuk dalam memelihara kesehatan atau berobat dan mengobati orang sakit. 
Allah Swt berfirman :“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.33:21).
Jika Allah telah menjamin bahwa rasulullah adalah teladan sempurna hal itu berarti semua amalan beliau adalah membawa keselamatan, kebaikan dan ridlo Allah Swt.amalan beliau tersebut tidak terbatas pada maslah-masalah ibadah maghdhoh saja tetapi mencakup semua aspek kehidupan termasuk juga kesehatan. Hal itu dikarenakan semua perkataan beliau adalah wahyu Allah Swt yang menciptakan alam semsesta dan memegang rahasianya (QS.21:45 ; 53:4).
Salah satu contoh di antara sekian banyak hikmah dari amalan beliau di bidang kesehatan adalah perintah beliau dalam hal makanan. Beliau saw apabila makan senantiasa mengunyah makanan selembut mungkin. Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa beliau memerintahkan sahabatnya mengunyah makanan 33x. Bagi orang awam dan pendek akalnya, hal ini pastilah menjengkelkan. Tetapi tidak demikian bagi dokter. Mereka mendapati bahwa makanan yang dimakan dengan lembut akan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit perut. Oleh karenanya para dokter menyarankan kita untuk mengunyah makanan selama 30 – 45 kali. Apa rahasianya? Tidak lain adalah bahwa makanan yang kita santap setelah melewati mulut dan kerongkongan akan turun memasuki lambung.
Di dalam lambung inilah makanan akan dihancurkan supaya aman dicerna oleh usus halus. Saat makanan memasuki lambung, lambung akan mengeluarkan asam lambung yang fungsinya adalah menghancurkan makanan juga toksin atau pathogen-patogen yang masuk bersama makanan. Bila makanan yang masuk ke lambung terlalu kasar (kurang lembut mengunyahnya) maka lambung akan mengeluarkan jumlah asalam lambung dan pepsin untuk mengancurkannya. Akbitanya, asam lambung dan pepsin ini akan berbalik melukai mukosa lambung yang menyebabkan terjadi peradangan lambung. Inilah penyebab penyakit maag.Subhanallah, betapa sempurnanya petunjuk Allah yang disampaikanNya melalui RasululNya.
  1. KONSEP PENGOBATAN RASULULLLAH SAW
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said Bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Sholallahu alaihi wasalam
“Kesembuhan itu ada 3, dengan meminumkan madu (bisyurbata ‘asala),  sayatan pisau hijamah (syurthota mihjam), dan dengan besi panas (kayta naar) dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”
“Gunakanlah dua penyembuh; Al Qur’an dan Madu” (HR. Ath Thabrani dari Abu Hurairah)
Masih banyak dalail dalil shahih yang menjelaska pengobatan nabawi. Tetapi dari cuplikan dua hadits tersebut dapat diketahui bahwa Pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw adalah : Al Qur’an, madu, al hijamah (sayatan pisau/bekam), dan kay tetapi rasululullah melarang yang terakhir ini.
  1. Pengobatan Dengan Al Qur’an.
Menerut Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya At Thibun Nabawy bahwa penyakit itu digolongkan 2 jenis yakni menyakit bathin dan penyakit dhahir (fisik). Penyakit batin adalah penyakit yang bverkaitan dengan jauhnya batin (hati) seseorang dari Allah Swt. Penyakit ini menyerah unsur ruh manusia seperti keranjingan, kesurupan dsb. Pengobatan penyakit ini adalah dengan Al Qur’an (Ibadah, do’a, ruqyah syar’iyah). Sedangkan yang kedua, adalah penyakit Dhahir (fisik). Penyakit ini obatnya adalah dengan obat-obatan dokter yang sesuai dengan al Qur’an (pembahasan sebab penyakit dan terapinya akan dibahas di lain bab dibelakang)
  1. Pengobatan Dengan Madu
“Allah Swt berfirman “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan  bagi manusia.” (An Nahl:69).
Madu, merupakan makanan juga obat yang dinyatakan oleh Allah Swt dalam al Qur’an. Oleh karena itu Rasulullah Saw amat gemar menggunakan madu sebaga makanan maupun sebagai obat-obatan. Bahkan Beliau saw paling suka meminum madu di pagi hari dengan dicampur air dingin. Hal itu dimakdsudkan untuk menjaga atau mengobati penyakit usus. (Pembahasan tenatang pengobtan madu, insya Allah akan dibahas di lain bab). Keunggulam madu sebagai makanan dan obat dikarenakan ia di hasilkan dari lebah yang menghisapnectar bunga. Selain madu, rasulullah juga seringan menggunkan makanan atau tumbuhan sebagai pengobtan seperti : habatus sauda, kurma, mentimun mesir, susu kambing, dsb. Dari sinilah ada sebagian ulama yang menafsirkan madu sebagai obat-obatan alamiah.
  1. 3.    Pengobatan Dengan Al-Hijamah/Berbekam
    1. Definisi Berbekam / Al-Hijamah
Dalam bahasa Melayu, hijamah biasa disebut bekam. Di masyarakat Jawa dan lainnya disebut kop atau cantuk. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam Bahasa Inggris disebut blood cupping atau blood letting. Dengan bahasa yang lebih ilmiah, cakupan yang lebih luas dan dengan pendekatan medis, kami menyebutnya Oxidant Drainage Therapy yang disingkat ODT.
Secara terminologis dapat dipahami, bahwa hijamah adalah: Pengeluaran “darah kotor” dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan melakukan penyedotan dan penyayatan pada bagian yang dimaksud.
Karena penggunaan istilah “darah kotor” untuk darah hijamah ini dapat dimaknai lain, misalnya darah haid wanita, maka kami lebih suka menyebutnya toxin atau racun. Tapi karena cakupan toxin ini terbatas, maka kami lebih suka menyebutnya oxidant.
Jadi definisi Bekam / hijamah yang lebih luas ialah metode pengobatan dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu untuk mengeluarkan racun, toxin dan oxidant dalam tubuh melalui torehan tipis pada pembuluh darah perifer di kapiler pada lapisan epidermis.
Al Hijamah disebut juga kop, bekam, cantuk, besungu, cupping terapi (terapi gelas), blood letting.
Hijamah ada dua macam :
  1. Hijamah Jaffah (bekam kering), hijamah hanya berupa cupping (penyedotan), yang prinsip kerjanya mengeluarkan angin dari tubuh. Bekam Kering dibagi 2 macam : a. Bekam tarik b. Bekam luncur c. Bekam magnit
  2. Hijamah Damawiyyah (bekam basah), hijamah dengan cara mengeluarkan darah dari kulit yang sudah dicupping (disedot) sebelumnya. Rasulullah hanya mengenal cara yag kedua dan tidak mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan darah ialah dengan Syarthoh (sayatan).
    1. Beberapa Hadits Tentang Berbekam / Al-Hijamah
      1. Termuat di dalam Shahih Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam; beliau bersabda: “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal: sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan sundutan dengan api. Tetapi aku melarang ummatku melakukan sundutan”
      2. “Sesungguhnya cara pengobatan kalian ang paling ideal adalah hijamah dan menggunakan al qusthul bahri”. (Muttafaq alaihi).
      3.  Termuat dalam Sunan Ibnu Majah, dari Katsir Ibnu Salim, dia berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam: “Aku tidak melewati malaikat pada malam Isro’ Mi’roj, kecuali mereka mengatakan: “Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk berbekam” .
      4.  “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah”. (HR. Ibnu Majah & At Tirmidzi).
      5. Waktu Utama Untuk Melakukan Berbekam / Al-Hijamah
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah :
  • Siklus jam-an : rentang ± 2 jam sesudah makan
  • Siklus harian : antara jam 8.00 – 10.00 atau jam 13.00 – 15.00
  • SIklus mingguan : Senin, Selasa dan Kamis.
  • Siklus Bulanan : setiap tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah.
  • Tahunan : Bulan Sya’ban, untuk pengobatan preventif agar dibulan Ramadhan tubuh bugar dan dapat menyelesaikan berbagai aktifitas ibadah dengan sempurna di bulan yang penuh berkah.
Dari Abbdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Qomariyah)”. (Shahih Sunan At Tirmidzi).
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah, Hindarilah hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari Ahad. Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari rabu atau malam rabu”. (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al AlBany, 2/261).
Al Khallal berkata, Aku diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata, aku diberi tahu Hambal, dia berkata: “Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya”, (Ath Thibb An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 59).
Termuat di dalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong (rentang ± 3 jam sesudah makan) merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: “Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan”.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan oleh para ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk melakukan hijamah, karena saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu datangnya sakit adalah merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat itulah darah sedang tidak normal.
  1. Laki-laki Membekam Wanita Atau Sebaliknya
Ibnu Baththal berkata, “Pengobatan dengan hijamah terhadap wanita hanya boleh dilakukan mahramnya, atau oleh para wanita yang memang dapat melakukannya, sebab tempat yang akan diobati tidak boleh disentuh oleh lain mahram”.
Jadi, Hijamah terhadap wanita harus dilakukan oleh ahli hijamah wanita, hijamah terhadap laki-laki harus dilakukan oleh ahli hijamah laki-laki pula. Kalaulah harus dilakukan secara bersilang (karena mendesak, darurat) maka mahram harus menyertainya.
  1. Penyakit Yang Dapat Disembuhkan Dengan Berbekam / Al-Hijamah
Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah, sesuai dengan pernyataan Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, hijamah merupakan cara pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :
  • Sakit kepala
  • Masuk angin
  • Migraine
  • Lumpuh setengah badan (hemiplegia)
  • Pendarahan pada otak
  • Encok (sciatica)
  • Sakit gigi, telinga, mata, hidung
  • Varices
  • Reumatik
  • Sakit tulang punggung
  • Wasir
  • Elephantiasis (kaki gajah)
  • Haid tidak teratur
  • Tumor
  • Sakit tenggorokkan
  • Sesak napas
  • Alergi; gatal-gatal, asma, bronchitis
  • Benjol-benjol di lengan dan paha
  • Dada berdebar-debar
  • Buang air kecil tanpa terkontrol
  • Sakit liver dan limpa
  • Kanker
  • Sembelit, lambung & pencernaan
  • Bisul
  • Asam Urat
  • Kolesterol
  • Impotensi
  • Penyumbatan pembuluh darah
  • Darah tinggi
  • Pundak pegal-pegal & kaku
  • Kaki & tangan kesemutan
  1. Beberapa Tikik Berbekam / Al-Hijamah
Dari Ibnu Abbas dia berkata: “Nabi Shallallahu’alaihiwasallam berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing…. (HR. Bukhari)
Termuat di dalam Ash-Shahih, bahwa “beliau berbekam pada kepalanya ketika dalam keadaan ihram, untuk menghilangkan pening yang ada di kepalanya.”
Abu Na’im menyebutkan di dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan lima penyakit”, salah satu diantaranya adalah lepra.
Di dalam hadits lain termuat: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit”. Segolongan dari mereka menganggapnya baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat terhadap exophthalmos, yaitu penonjolan bola mata, kelebatan alis, dan kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat pula terhadap kotoran kelopak mata.
Termuat di dalam Sunan Abu Daud, dari Hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam berbekam pada pinggul beliau untuk menghilangkan kelesuan.
  1. PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN RASULULLAH SAW.
  2. Keyakinan Bahwa Allah SWT., Sebagai Maha Penyembuh
Bila memperhatikan pengobatan modern sekarang sungguh banyak yang bertolak belakang dengan prinsip pengobatan Rasulullah Saw. Manusia sekarang banyak beranggapan bahwa obat bisa menyembuhkan penyakit. Keyakinan ini adalah keyakinan yang batil bahkan bisa menjurus kepada syirik. Seorang ulama dari Malaysia H Ismail bin Ahmad mengungkapkan bahwa rata-rata pasien muslim yang berobat ke rumah sakit, setelah sembuh sakitnya mereka semakin jauh dari Allah Swt dikarenakan mereka memiliki keyakinan yang salah bahwa yang menyembuhkan mereka adalah obat disamping obat-obatn tersebut tidak bisa dipastikan kehalalannya.
Sebaliknya, Reasulullah mengajarkan bahwa Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Penyembuh. Allah berfirman,“Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan aku.” (Asy Syu’ara:80). Keyakinan ini akan membantu pasien untuk tenang dan dekat kepada Allah yang pada akhirnya akan mempercepat proses kesembuhannya. Itulah sebabnya Rasulullah saw selalu mengajarkan orang yang sakit untuk berdoa kepada Allah Swt. Salah satu doa’ yang matsur adalah do’anya Nabi Yunus : Laa illaha illa anta subhanaka inni kuntu minal dhalimiin atau doa sebagai berikut :
“Allahumma rabbannaasi adhibil ba’sa wasyfi antas syaafii laa syifaa’a illaa syifaauka syifaan laa yughaadiru saqma” Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah,, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit” (HR Bukhari)
  1. Menggunakan Obat Halalan Thayyiba
Prinsip pengobatan dalam Islam yang diajarkan Rasulullah yang kedua adalah Bahwa obat yang dikomsumsi harus halal dan baik. Allah Swt yang menurunkan penyakit, maka dialah yang menyembuhkan. Bila kita menginginkan kesembuhan dari Allah Swt maka media ikhtiar (penggunaan obat) kita haruslah media yang diridhoiNya. Allah melarang kita memasukan barang yang haram dan merusak ke dalam tubuh kita. Allah berfirman:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya “  (QS.Al-Maidah: 88)
“…dan janganlah kamu mencampakkan dirimu dalam kebinasaan..” (QS.2:195)
Rasulullah Saw bersabda : “Setiap daging (jaringan tubuh) yang tumbuh dari makanan haram, maka api nerakalah baginya.” (HR At-Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya.Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
Pengunaan obat yang halal disamping mendatangkan ridlo Allah adalah agar supaya badan tetap sehat. Ibnu Qayim menyatakan bahwa setiap yang haram bukanlah obat. Karena setiap yang haram tidaklah menyembuhkan melainkan akan mendatangkan penyakit baru yakni penyakit hati.
  1. 3.    Tidak Menimbulkan Mudlarat
Prinsip pengobatan dala Islam yang ketiga adalah dalam menerapi pasien atau mengkonsumsi obat hendaklah diperhatikan kemudhoratan obat. Seorang dokter muslim akan selalu mempertimbangkan penggunaan obat kepada pasiennya. Untuk penyakit sederhana obatnya adalah obat sederhana (dengan makanan/obat alamiah). Tidak boleh memberikan pasien dengan obat kompleks (obat kimia) sebelum menggunakan obat sederhana dikarenakan obat kompleks bisa memiliki sifat merusak tubuh pasien.
  1.  Pengobatan Tidak Bersifat TBC (Tahayul, Bid’ah & Khurafat)
Pengobatan yang disyariatkan dalam Islam adalah Pengobatan yang bisa diteliti secara ilmiah. Pengobatan dalam Islam tidak boleh berbau syirik (pergi ke dukun, kuburan, dsb). Allah sendiri selalu memberikan pertolongannya (obat) melalui pengetahuan sebab suatu penyakit.
  1. Selalu Mencari Yang Lebih Baik (Ikhtiar dan Tawakal)
Islam mengajarkan bahwa dalam berobat hendaklak mencari obat atau dokter yang lebih baik. Dalam etika kedokteran Islam diajarkan bila ada 2 obat yang kualitasnya sama maka pertimbangan kedua yang harus diambil adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek rusak bagi pasien. Itulah sebabnya rasulullah menganjurkan kita untuk berobat pada ahlinya. Sabda beliau,
Abu Dawud, An Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits ‘Amr Ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya; katanya: Telah berkata Rasulullah saw: “Barang siapa yang melakukan pengobatan, sedang pengobatannya tidak dikenal sebelum itu, maka dia bertanggung jawab (atas perbuatannya)”
  1. SUMBER-SUMBER PENGOBATAN RASULULLAH SAW.
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said Bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Sholallahu alaihi wasalam“Kesembuhan itu ada 3, dengan meminumkan madu (bisyurbata ‘asala),  sayatan pisau hijamah (syurthota mihjam), dan dengan besi panas (kayta naar) dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”
“Gunakanlah dua penyembuh; Al Qur’an dan Madu” (HR. Ath Thabrani dari Abu Hurairah)
Dari aparan hadits-hadits di atas dapat kita ketahui bahwa sumber pengobatan rasulullah Saw adalah :
  1. Al Qur’an
  2. Madu (Obat Alamiah), atau
  3. Gabungan Al Qur’an dan obat alamiah.
Tiga sumber pengobatan inilah yang utama dan mulia menurut Ibnul Qayim. Beliau mengatakan bahwa cirri pengobatan dalam Islam adalah pengunaan Al Qur’an dan dengan bahan alamiah. Sementara pengobatan alopatik (kimia) tidaklah dikenal dalam pengobatan islam. Pengobatan ini munculnya dari orang-orang romawi yang digali dg prinsip sillogisme atas pendapat Aristoteles, dan Socrates. Sedangkan pengobatan islam digali atas dasar wahyu. Dengan demikian megikuti wahyu itu lebih pasti dan lebih selamat dari pada mengikuti pendapat manusia.
Kebenaran tentang kebaikan/keungulan obat alamiah dibandingkan dengan obat alopatik (kimia) telah ditemukan oleh para ahli medis belakangan ini. Di dalam Convention of Medical Heretic, Robert S. Mendelson,berkata bahwa hampir 100% antibiotik yg diberikan tidak perlu. Antibiotik hanya boleh diberikan 3-4 kali dalam hidup. Dalam buku Bad Treatment Bad Doctor : penggunaan antibiotik untuk salesme biasa secara berlebihan, mengakibatkan tubuh semakin lemah dan bakteria makin kuat. Penyakit semakin sukar dirawat, yang berarti risiko maut semakin besar.
Berikut ini adalah table perbedaan anatara obat alamiah vs obat alopatik :
Pengobatan Konvensional/alopati; Pengobatan Herba/Homeopati
  1. Berasa dari Barat
  2. Fizikal
  3. Mengobati gejala penyakit (Symptomatic Treatment)
  4. Membunuh kuman penyakit
  5. Memiliki kesan yang lebih cepat
  6. Terjadi Efek Samping
  7. Mengandungi Kimia Anorganik dan Sintetis
  • Berasal Dari Timur
  • Fizikal & Ruhani
  • Mengobati Punca/Causa Penyakit
  • Meningkatkan Imunitas Tubuh
  • Memiliki Kesan lambat/bertahap
  • Tidak ada efek samping
  • Materi alami: Mengandung nutrisi makanan, vitamin dan mineral organik
  1. KAIDAH PENGOBATAN THIBBUN NABAWY
  1. Menjaga kesehatan
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS 2:184)
Allah SWT mengizinkan berbuka puasa bagi orang yang sakit karena alsan penyakit dan membolehkan orang yang bepergian untuk berbuka dalam rangka memelihara kesehatan dan kekuatannya selam perjalanan.
  1. Menghindari pantangan dari peyakit (Pencegahan)
« Dan jika kamu sakitatau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) »(QS. 5 :6)
Allah SWT membolehkan orang yang sakit mengganti pemakaian air dengan debu untuk mencegah jasadnya dari infeksi yang mengganggunya, sehingga dia dapat dicegah dari segala faktor yang menggangunya baik dari dalam maupun dari luar.
  1. Menolak atau membuang bahan yang basi (beracun) atau penyakit.
“Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.” (QS. 2: 196)
Allah SWT membolehkan orang yang ikhram, yang dikepalanya ada yang gangguan atau sakit seperti kutu, gatal, tau yang lainnya, untuk mencukur rambutnya untuk menolak/ menghilangkan materi yang menimbulkan gangguan di kepala.
  1. F.       KHASIAT OBAT TRADISIONAL RASULULLAH SAW.
    1. 1.    Khasiat Buah Delima
      1. Hakikat Buah Delima
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma. Tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya);dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (al-An’aam [6]: 141)
Delima, sejenis buah lain yang disebutkan di dalam Al-Qur`an, mengandung potassium yang besar volumenya, selain dari mineral-mineral lain seperti fosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitaman-vitamin A, B1, B2, B3, dan C. Bereaksi bersama sodium, potassium mengatur ekuilibrium air tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal. Dengan memelihara keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga menunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsi secara teratur, mencegah edema, dan mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah. Delima menghilangkan rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak dengan mudah,22 dan juga menguatkan jantung. 23
Tanaman Berkhasiat
Berbagai jurnal kesehatan menyebutkan, sari buah delima bisa menjaga kesehatan jantung dan dapat mencegah/mengobati penyakit kanker (lihat pula Jus yang Menyehatkan).
Selain biji, bagian yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional antara kulit batang dan kulit akar, serta daun. Kulit akar dan kulit batangnya mengandung alkaloid peliterin, sebuah senyawa aktif untuk mengobati penyakit cacing dan diare.
Tumbukan buah dan seduhannya juga berguna untuk menghentikan mencret atau disentri. Sementara air rebusan bunganya bisa dijadikan obat alternatif untuk meredakan sakit gigi.
Kulit akar, kulit batang, serta kulit buahnya juga mengandung zat penyamak (tanin), yang berkhasiat untuk mengecilkan pori-pori, antiseptik dan hemostatik (obat keputihan). Kadar tanin tertinggi terdapat pada kulit akar (28 %), sedangkan kulit buah yang kering mengandung 26 persen tanin.
Bahkan, menurut Anorital dan Yuningprapti (1995), kulit buah delima termasuk golongan slightly toxic serta memiliki daya anti-bakteri terhadap Salmonella typhi: penyebab penyakit tipus. Nah, mengapa kita tidak segera membudidayakannya? (Sriyati-32)
DELIMA — Di Irak dan Iran, jus delima yang dibuat kumur terlebih dahulu sebelum diminum membantu membersihkan mulut dan gigi, serta mencegah infeksi sehingga membantu menghilangkan bau mulut yang tidak sedap. Memakan dengan perlahan-lahan buah delima dan mengeluarkan bijinya dapat menjernihkan suara yang serak dan menghindari kekeringan tenggorokan. Manfaat lainnya, kandungan zat tannin dalam buah delima dapat membius cacing gelang, cacing kremi dan cacing pita dalam usus sehingga mereka dapat dikeluarkan melalui air besar. Cara ini sudah biasa digunakan oleh penduduk Mesir dan Vietnam.
  1. b.   Manfaat Daun Delima
Bagi Anda yang sering mengalami gangguan pada pencernaan, misalnya perut sering kembung, mual dan sering terasa perih. Anda dapat menyembuhkannya dengan minum air seduhan daun delima. Caranya sebagai berikut : ambil 5 helai daun delima, cuci kemudian di iris halus. Sedu irisan daun delima tersebut dengan iar mendidih kira-kira setengah gelas. Biarkan sampai 5 menit, minum air seduhan tersebut hangat-hangat, selama 5 hari berturut-turut. Insya Allah pencernaan Anda akan sehat kembali.
  1. Rahasia Penciptaan Buah Kurma
Di dalam al Quran, terakam indah firman Allah yang bermaksud, ” Di dalam kedua- duanya (syurga) juga terdapat buah- buahan serta pohon kurma dan delima”. [Surah al Rahman ayat 68]. Allah menyebut buah delima (rumman) sebanyak 3 kali di dalam ayatNya untuk menunjukkan betapa hebatnya penciptaan Allah itu dan ia juga disebut sebagai buahan daripada syurga. Mengapa begitu sekali pengiktirafan Allah terhadap buah delima sebagai anugerah kepada makhlukNya di muka bumi? Apakah keistimewaan di sebalik sebiji buah delima?
Jika ditinjau, delima yang berasal dari negara Iran dikenali sebagai Pinica granatum dalam istilah botani juga didapati di India, Afghanistan dan Syria. Pada zaman Nabi Musa as lagi, buah delima yang bermutu sudah ditanam di Palestin dan Lebanon. Buah delima menjadi simbol kesuburan bagi perkahwinan masyarakat di Timur Tengah. Manakala dalam agama Kristian, buah delima menjadi simbol kebangkitan semula dan kehidupan yang kekal serta dalam agama Buddha, buah delima dikatakan buah yang berkat selain daripada buah limau dan pic. Di China pula, buah delima menjadi satu simbol kesuburan, rezeki yang melimpah ruah, keturunan yang ramai dan masa depan yang diberkati. Namun, dalam Islam, buah delima merupakan salah satu buah yang terdapat di dalam syurga yang dikurniakan Allah sebagai rezeki yang boleh dinikmati oleh umat manusia yang menunjukkan tanda- tanda kekuasaanNya sebagaimana yang termaktub dalam firmanNya di dalam surah al An’am ayat 99 dan ayat 141.
Al Ghazali mengajak manusia agar merenung tentang penciptaan buah delima sebagai tanda kehebatan Allah di mana ia terbentuk seperti kantung- kantung kecil yang segar, dengan bahagian bawahnya besar dan bahagian atasnya tipisyang kelihatan seperti bukit.Kemasan yang tersusun rapi biji buah tersebut seakan disusun oleh manusia serta dibalut dengan kulit yang tipis seperti tenunan halus dan akhirnya ia dibalut dengan kulit yang tebal mengelilingi buah delima tersebut. Hikmah penciptaan buah delima dengan percaturan yang sebegitu rupa mempunyai nilai kehebatan tersendiri. Seandainya ia tidak dilapisi dengan lapisan yang halus itu, sudah tentu sari makanan tidak dapat sampai kepada biji buah delima tersebut. Dengan mendapat sari makanan itulah, buah delima mempunyai rasa manis tetapi akarnya sendiri mempunyai rasa yang amat pahit.. Lapisan yang membahagi ruang biji buah delima berfungsi untuk memelihara buahnya dan seluruh biji buah tersebut dilitupi dengan kulit yang keras tetapi rasanya agak pahit adalah untuk menjaganya bebas daripada segala hama. Sorotan tentang kejadian ini menunjukkan kepada kita betapa setiap kejadian yang Allah ciptakan mempunyai keistimewaan tersendiri.
Dari sudut pemakanan, buah delima amat kaya dengan sodium dan mengandungi unsur- unsur nutrien seperti riboflavin, tiamin, niasin, vitamin C, kalsium dan fosforus. Manakala zat protein dan lemak hanyalah sedikit sahaja terkandung di dalamnya. Oleh sebab ia mempunyai nilai pemakanan yang baik, buah delima juga disarankan dimakan dalam mengimbangi pemakanan sempurna dari kelas buah- buahan.
Ternyata buah delima mempunyai banyak manfaat untuk manusia sama ada sebagai buah- buahan mahupun dijadikan sebagai ubat penawar. Menurut Ibn Qayyim Al Jauziyah, buah delima bersifat panas dan lembap, oleh sebab itu ia amat baik untuk menguatkan perut, tekak, dada dan paru- paru keranaia akan melegakan batuk. Sepertimana sabda daripada Nami Muhammad SAW daripada Ali dan Abu Nu’aim yang bermaksud: “Buah delima dan kulitnya dapat menguatkan perut untuk penghadaman”. Jus buah delima dapat memberikan zat kepada tubuh badan serta menyegarkan badan dan ia dapat dihadam dengan cepat kerana sifatnya yang ringan dan akan mengeluarkan haba bersama dengan angin di dalam perut. Oleh sebab itu buah delima tidak disarankan kepada mereka yang menghidap demam. Ia juga bertindak sebagai penawar yang baik untuk cirit birit, anemia, tekanan darah tinggi dan atritis.
Di samping itu, buah delima dapat menguatkan jantung dan membantu dalam fungsi saraf dan otot. Oleh kerana itulah, ia mampu menghilangkan rasa keletihan. Di dalam perubatan homeopati pula, buah delima disarankan untuk mengubat cirit birit, sakit telinga dan kurang lawas penghadaman.
Tidak dapat dinafikan bahawa terdapat bukti yang menyatakan bahagian pokok delima banyak kegunaan dan faedahnya. Dan ini telah diakui dalam perubatan melayu seperti ramuan jamu daripada pokok delima sebagai ubat cacing. Ramuan ini sebenarnya sudah lama diamalkan oleh masyarakat tradisional melayu. Cuma yang mungkin, ilmu perubatan Melayu tradisional ini tidak terus diamalkan dan tidak langsung sampai kepada generasi baru sekarang dan ia seolah- olah dibiarkan begitu sahaja. Bahagian kulit buah delima pula mengandungi sejenis alkaloid yang boleh mengawal beberapa cenis cacing seperti cacing pita yang mendiami perut manusia. Rasanya yang pahit tidak sesuai untuk dimakan tidak seperti bijinya yang manis, tetapi manfaat daripada rasa pahit tersebut ialah dapat menghapuskan cacing pita dalam perut manusia. Kulitnya yang tebal pula bertanggungjawab melindungi buah delima supaya dapat disimpan dengan mutu yang baik. Jika diselusuri faedah dan kepentingan kulit serta batang buah delima, ia dapat digunakan untuk melembut dan menguningkan kulit lembu dan kambing dalam industri barangan kulit di Morocco dan Syria. Ini kerana kulitnya mengandungi punicotannic acid yang agak tinggi iaitu sebanyak 22%. Manakala bunga buah delima pula mempunyai nilai yang amat tinggi dalam tujuan perubatan kerana ia dapat mengubati pelbagai jenis penyakit.
Justeru, kemanfaatan buah delima tidak dapat disangkal lagi kerana ia bukanlah hanya sekadar sebiji buah yang mengandungi banyak khasiat untuk dimakan tetapi keseluruhan penciptaan pokok buah delima memberi manfaat kepada umat manusia. Sekaligus ia menggambarkan kepada kita, betapa hebatnya kuasa Allah. Renungkanlah dan perhatikanlah, bagaimana dahan tempat buah delima tergantung yang diciptakanNya dengan rapi dan kuat serta tidak gugur buahnya sebelum sampai waktunya. Ini menunjukkan betapa setiap kejadian yang Allah cipta mempunyai rahsia dan keistimewaan tersendiri agar manusia mendapat manfaat dan menilai kurniaan tersebut.
  1. Delima (Punica granatum L.), Menghadang Infeksi HIV
“Apa sih enaknya buah delima? Buah kok isinya biji semua.” Pernah mendengar komentar begitu? Biasanya nada sumbang terhadap delima dilontrakan oleh mereka yang tak mau repot. Banyak juga yang enggan memakan delima karena bingung cara memakannya.
Buah delima memang unik. Bila buah yang berbentuk buni ini dibelah dua, akan terlihat tumpukan biji yang berdempetan satu sama lain. lalu dimana daging buahnya? Daging buah delima menempel pada biji, menyerupai selaput pembungkus biji, menyerupai selaput pembungkus biji. Rasanya asam-asam manis, segar di lidah.
Untuk mendapatkan daging buahnya, keseluruhan biji harus turut dikulum. Persis memakan buah markisah. Bedanya markisah biasa ditelan bersama bijinya, buah delima tidak demikian. Umumnya bagian biji tidak ikut dimakan karena keras dan bila tergigit menimbulkan rasa baru yang membuat daging buah delima tak seenak dan sesegar semula.
  1. e.    Khasiat tak ternilai
Tak salah pepatah mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Jika mau sedikit repot memakan buah delima, Anda akan menuai manfaat yang tak ternilai harganya. Buah delima menyimpan khasiat bagi kesehatan, suatu anugerah yang tak bisa dinilai dengan uang.
Daging buah delima berkhasiat sebagai penyejuk dan dapat digumakan mengobati sariawan, suara serak, sakit di tenggorokan, cacingan, perut kembung, rematik, sering buang air kecil, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan menurunkan berat badan. Biji delima yang sering dibuang juga menyimpan khasiat antara lain dapat menurunkan demam dan menyembuhkan batuk.
  1. f.     Menghadang kerja virus
Rupanya khasiat delima tak hanya terpendam pada daging buah dan biji. Sejumlah penelitian membuktikan kulit kayu, kulit akar, kulit buah, dan bunga delima juga potensial mengobati penyakit.
Contohnya bunga delima, dapat mengobati radang gusi dan bronkitis. Begitu dengan bagian kulit buah yang oleh masyarakat Cina disebut shi liu pi, merupakan obat alami mengatasi radang tenggorokan, radang telinga, keputihan dan perdarahan.
Contohnya bunga delima ini kini menjadi perhatian para ilmuwan kedokteran karena berpotensi mengendalikan penyebaran infeksi di dalam tubuh, termasuk infeksi karena virus HIV penyebab penyakit AIDS. Jadi, masih tidak tertarik mencoba delima? Pengobatan tradisional dengan delima
  • Sering buang air kecil
Sediakan 1 buah delima masak yang masih segar lalu ambil isi berikut bijinya. Tambahkan segenggam kucai yang sudah dicuci bersih dan dipotong seperlunya. Rebus bahan dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin saring. Minum ramuan 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
  • Keputihan
Sediakan 30 gram kulit delima kering dan 15 gram herba sambiloto kering. Cuci bersih, lalu rebus dengan 1 liter air, sampai airnya bersisa separuhnya. Setelah dingin, saring air rebusan. Lalu bagi menjadi 3 bagian untuk diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk mencuci vagina.
  • Batuk yang sudah berlangsung lama
Sediakan buah delima yang belum terlalu masak. Di malam hari sebelum tidur junyah bijinya sampai halus, setelah itu buang dan jangan ditelan.
  • Menurunkan berat badan
Sediakan 2 buah delima yang masih muda. Ambil isinya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air masak dan sedikit garam. Remas sampai merata lalu peras dengan kain. Minum air perasan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai kelihatan hasilnya.
  1. 2.    Khasiat Buah Semangka
Di dalam bukunya At Thibbun NabawyIbnul Qayyim menjelaskan khasiat semangka dengan panjang lebar. Beliau rahimahullah menyebutkan bahwa mengkonsumsi semangka dapat membersihkan tubuh daritoksin dan membantu mengeluarkan batu dari perut (yang dimaksud oleh beliau mungkin batu ginjal –ed). Semangka juga lebih mudah dicerna dibandingkan mentimun.
Beliau juga menyebutkan bahwa semangka bisa menyembuhkan demam. Dan apabila ditambah jahe, semangka bisa digunakan untuk menghilangkan kedinginan.
Beliau mengatakan bahwa untuk memperoleh efek penyehatan yang maksimal, semangka sebaiknya dimakan pada saat sedang musim berbuah dan sebelum makan. Semangka akan memberikan efek cleansing terhadap perut serta menghilangkan penyakit darinya.
  1. a.      Fakta tentang Semangka
Semangka yang masih sekerabat dengan melon dan ketimun ini sebenarnya termasuk jenis sayur-sayuran, bukan buah. Semangka mengandung 92% air dan 8 % gula.
Lycopene, antioksidan yang terdapat pada semangka, jenisnya sama dengan apa yang terkandung pada tomat mentah. Secangkir semangka mengandung lycopene yang setara dengan apa yang dikandung dua tomat berukuran sedang.
Semangka juga merupakan sumber beta-caroteneKulit buah semangka adalah sumber alami citrulline, asam amino yang merangsang produksi nitric oksida yang memperlancar aliran darah melalui pembuluh arteri.
Penelitian telah membuktikan bahwa mengkonsumsi semangka dapat mengurangi resiko terhadap beberapa jenis kanker. Riset yang dilakukan di Korea membuktikan bahwa laki-laki yang mengkonsumsi banyak semangka, disertai dengan buah lainnya, memiliki resiko yang lebih rendah dari terkena kanker usus.
Penelitian yang lain menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi semangka, disertai dengan makanan lain yang mengandung carotenoid yang tinggi, beresiko rendah terkena kanker prostat.
  1. Tips Mengkonsumsi Semangka
  • Setiap bagian semangka bisa dikonsumsi, bahkan biji (dijadikan kuaci) dan juga kulitnya
  • Semangka tahan 7-10 hari dalam suhu kamar
  • Saat memotong semangka, tutup bagian terbukanya dengan plastic wrap dan masukkan ke dalam kulkas
  • Hindari semangka yang masih mentah karena akan berasa sedikit asam
  1. 3.    Khasiat Labu Siam
Meskipun bentuknya tidak eksotis, labu siam banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sayuran yang murah harganya ini merupakan makanan sehat buat jantung, mampu menangkal kanker, dan sangat baik bagi wanita hamil.
Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Di Meksiko, tanaman labu siam tidak hanya dimanfaatkan buahnya sebagai sayuran, umbinya juga sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.
Labu Siam bukanlah sayuran asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang (Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Di dunia internasional, sayuran ini disebut chayote.
Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap atau sayuran lainnya.
Labu siam (Sechium edule Sw) merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Tanaman ini termasuk tanaman merambat yang dapat tumbuh pada tanah dataran tinggi maupun dataran rendah, tanpa banyak memerlukan perawatan khusus.
Berdasarkan penampilan buahnya, labu siam terbagi menjadi dua varietas, yaitu varietas labu Siam dan varietas labu anggur. Varietas labu siam memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada stadium cukup tua untuk bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai bahan lalapan. Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen pada stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.
Kaya Serat
Komposisi gizi labu siam dapat dilihat pada tabel. Buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna.
Komposisi Gizi per 100 gram Labu Siam
Komposisi giziKadar
Energi (kkal)17
Protein (g)0,82
Lemak (g)0,13
Karbohidrat (g)3,9
Serat (g)1,7
Gula (g)1,85
Kalsium (mg)17
Besi (mg)0,34
Magnesium (mg)12
Fosfor (mg)18
Kalium (mg)125
Natrium (mg)2
Seng (mg)0,74
Tembaga (mg)0,12
Mangan (mg)0,19
Selenium (mg)0,2
Vitamin C7,7
Tiamin (mg)0,03
Riboflavin (mg)0,03
Niacin (mg)0,47
Vitamin B6 (mg)0,08
Folat (mkg)93
Vitamin E (mkg)0,12
Vitamin K (mkg)4,6
Serat pangan mampu mengurangi waktu tinggal (transit time) makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Selama tinggal di saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik (penyebab kanker). Berkat singkatnya transit time sisa makanan di saluran pencernaan, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga peluang terjadinya kanker menjadi sangat kecil.
Kandungan asam folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu Siam cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat.
Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube defects (gangguan otak).
Defisiensi asam folat ditandai oleh gejala anemia, yaitu jumlah sel butir darah merah berkurang. Kebutuhan asam folat pada orang dewasa adalah 400 mkg per hari. Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada ibu yang sedang hamil, dan bertambah 50 persen pada ibu yang sedang menyusui.
  1. Cegah kanker:
Buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna. Dengan mengkonsumsi rutin makanan olahan labu siam, mampu menekan risiko kaker.
  1. Makanan baik wanita hamil
Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube defects (gangguan otak). Kandungan asam folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu siam setiap hari cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat.
  1. Cegah hipertensi
Buah labu siam juga kaya akan Kalium. Kalium berguna bagi tubuh untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar. Untuk itu, penderita tekanan darah tinggi baik secara rutin mengkonsumsi labu siam.
  1. Turunkan kolesterol
Buah labu siam juga mengandung komponen vitamin yang cukup tinggi. Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut sebagai vitamin B3, berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun. Mengkonsumsi rutin berbagai olahan labu siam sangat baik untuk menurunkan kolesterol.
  1. Atasi asam urat:
Labu siam juga sangat baik bagi penderita asam urat. Efek diuretik dari labu siam akan melancarkan pembuangan air kecil, sehingga kelebihan asam urat dapat segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
  1. Diabetes mellitus
Labu siam juga baik bagi penderita diabetes. Hal itu disebabkan pada labu siam terdapat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga penderita diabetes tidak perlu mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan. Konsumsi rutin labu siam yang telah dikukus, karena kandungan patinya mengenyangkan.
  1. Gusi Berdarah:
Parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok madu, minum 3 kali sehari, untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai lauk setelah dikukus atau direbus.
  1. Tumit Hitam
Getah labu siam, dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering setelah itu dicuci tumit hingga bersih.
  1. 4.    Khasiat Air Zam-zam
    1. Kandungan Air Zam-zam
Air zam-zam merupakan air yang terdapat di tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Air ini hampir selalu dijadikan oleh-oleh para jemaah haji yang pulang ke tanah air. Air zam-zam sangat dipercaya dapat membawa berkah bagi siapa saja yang meminumnya, juga sangat diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Para jamaah haji yang meminum air zam-zam sendiri juga menyatakan bahwa setelah minum air zam-zam, sangat terasa kesegaran yang luar biasa. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim disebutkan bahwa setelah Rasulullah SAW meminum air dari sumur zam-zam, beliau bersabda: ” Ia (air zam-zam) penuh berkah, ia (air zam-zam) adalah makanan yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit.”
Keyakinan bahwa air zam-zam penuh berkah serta sabda Rasulullah SAW mengenai manfaat zam-zam telah terbukti secara ilmiah. Berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan bahwa selain air zam-zam tidak berbau sebagai salah satu indikator air sehat, air tanah suci ini juga terbukti memiliki kandungan mineral kalsium, magnesium, dan fluorida yang tinggi. Air zam-zam dikatakan memiliki muatan ion-ion yang seimbang. Sebuah penelitian lainnya menyebutkan bahwa kualitas air zam-zam tidak berubah selama penyimpanan dalam jangka waktu lama dan ditempatkan di mana pun, ditilik dari tekstur, warna, dan baunya.
Kandungan kalsium dan magnesium air zam-zam apabila dibandingkan dengan air konsumsi yang biasa kita minum relatif jauh lebih tinggi. Kalsium di dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi. Selain itu juga berperan penting di dalam reaksi pembekuan darah, di mana reaksi ini sangat diperlukan selama proses penutupan luka dan penghentian aliran darah saat terjadi pelukaan. Manfaat kalsium yang lain adalah sebagai media untuk terjadinya respon hormonal dan juga berfungsi sebagai salah satu katalisator kerja enzim. Untuk ibu hamil dan menyusui, keberadaan kalsium dalam nutrient yang dikonsumsi sangat membantu pembentukan otak, tulang serta sel-sel darah merah di dalam tubuh janin yang dikandungnya. Kalsium juga memiliki peran yang sangat besar untuk menurunkan tekanan darah, serta memiliki kemampuan mengikat kolesterol. Sehingga diet yang mengandung kalsium sangat menguntungkan.
Adapun magnesium merupakan mineral prima pengikat ion fosfat di dalam tubuh. Mineral magnesium yang berikatan dengan fosfat ini berperan di dalam proses metabolisme yang menghasilkan tenaga. Kebutuhan akan magnesium di dalam tubuh individu berkisar antara 300 sampai 450 mg/hari. Kekurangan magnesium dapat menimbulkan terjadinya kelelahan yang bersifat kronis, kekurangan energi, menurunnya respon imun baik seluler maupun humoral di mana respon imun tersebut sangat utama di dalam perlindungan tubuh terhadap penyakit, akibat luas dari kekurangan magnesium terhadap tubuh adalah kerentanan tubuh terhadap serangan penyakit. Selain itu defisiensi magnesium juga dapat memicu terjadinya stres.
Ion fluor merupakan salah satu ion penting yang mempunyai peranan sebagai antibiotik. Oleh karena itu sebagian besar produk pasta gigi mengedepankan adanya kandungan fluorida di dalam kemasannya yang difungsikan untuk menangkis timbunan bakteri penyebab plak gigi.
Air zam-zam yang terbukti mempunyai kandungan fluorida yang cukup tinggi sudah pula diteliti kemampuannya menekan pertumbuhan koloni bakteri yang sengaja dibiakkan pada media penumbuh bakteri. Kerja fluorida sebagai antimikroba ini didasari oleh kemampuan senyawa ini di dalam menghambat kerja enolase, yaitu suatu enzim glikolitik yang mengubah 2-fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat. Enzim ini merupakan enzim yang berperan di dalam metabolisme pertumbuhan mikroba secara umum.
Berdasarkan berbagai pembuktian-pembuktian tersebut di atas, menunjukkan bahwa betapa besarnya manfaat air zam-zam bagi kesehatan tubuh kita. Selain mengandung beberapa mineral penting bagi tubuh, zam-zam juga bersifat steril dengan adanya kandungan fluorida yang memiliki sifat antimikroba dalam jumlah yang proporsional serta tidak memberikan dampak meracuni bagi tubuh.
Komposisi mineral di dalam air zam-zam diharapkan dapat lebih dipelajari untuk kemudian diterapkan di dalam proses produksi air sehat sebagai bahan air konsumsi.
  1. b.      Keistimewaan Air Zam-zam
Air Zam-Zam bukanlah air yang asing bagi kaum Muslimin. Air ini mempunyai keutamaan yang sangat banyak. Rasulullah telah menjelaskan kegunaan air tersebut. Beliau bersabda,”Sebaik-baik air yang ada di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit.”[1] Apa rahasia dibalik air yang banyak memiliki khasiat dan penuh barakah ini?
  1. Makna Zam-zam
Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah. Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari’at, yaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka’bah, berjarak sekitar 38 hasta.
Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin.
Dinamakan dengan Zam-Zam, bisa juga diambil dari perbuatan Hajar. Ketika air Zam-Zam terpancar, ia segera mengumpulkan dan membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya, ketika ia berkata kepada Hajar.
Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah ‘alam, atau nama asal yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau kata lain. Atau juga diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, karena zamzamatul ma` adalah, suara air itu sendiri.[3]
Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah diketahui, antara lain ia disebut barrah (kebaikan), madhmunah (yang berharga), taktumu (yang tersembunyi), hazmah Jibril (galian Jibril), syifa` suqim (obat penyakit), tha’amu tu’im (makanan), syarabul abrar (minuman orang-orang baik), thayyibah (yang baik).
  1. Sejarah Munculnya Zam-zam
Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu ‘Abbas. Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan istrinya Hajar dan anaknya Ismail di sekitar Ka`bah, di suatu pohon besar yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorangpun di Mekkah, melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam meletakkan kantong berisi kurma dan air, iapun beranjak pergi. Namun Hajar mengikutinya seraya mengatakan,”Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat yang tiada manusia lain, atau yang lainnya?”
Pertanyaan itu ia ulangi terus, tetapi Nabi Ibrahim tidak menengok kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya,”Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini?”
“Ya,” jawab Nabi Ibrahim.  “Kalau begitu, Allah tidak akan menyengsarakan kami,” seru Hajar. Kemudian kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim terus melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di Tsaniyah -jalan bebukitan, arah jalan ke Kada`. Rasulullah ketika memasuki Mekkah juga melewati jalan tersebut- dan keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim q menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” [Ibrahim/14 : 37]
Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum dari kantong air tersebut. Hingga akhirnya air itupun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk mencari sumber air, karena tidak tega melihat anaknya kehausan.
Pergilah dia menuju bukit terdekat, yaitu bukit Shafa, dan berdiri di atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada orang disana. Akan tetapi, ternyata tidak ada.
Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwa. Berdiri di atasnya dan memandang barangkali ada manusia di sana? Tetapi, ternyata tidak juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali.
Ketika berada di atas bukit Marwa, dia mendengar ada suara, dia berkata kepada dirinya sendiri, “Diam!” Setelah diperhatikannya ternyata memang benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata, “Aku telah mendengar, apakah di sana ada pertolongan?”
Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibril, yang mengais tanah dengan kakinya (atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain), kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka keluarlah darinya pancaran air. Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diciduknya air itu dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah diciduk, air tersebut justru semakin memancar. Dia pun minum air tersebut dan juga memberikan kepada putranya, Ismail. Lalu Malaikat Jibril berkata kepadanya, “Jangan takut terlantar. Sesungguhnya, di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Ismail) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hambanya.”
Beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari kabilah Jurhum turun di lembah Makkah. Mereka turun karena melihat burung -burung yang berputar-putar. Mereka berkata,”Burung ini berputar-putar di sekitar air. Kami yakin di lembah ini ada air,” lalu mereka mengirim utusan, dan ternyata benar mereka mendapatkan air. Utusan itupun kembali dan memberitahukan kepada orang-orang yang mengutusnya tentang adanya air. Merekapun kemudian mendatanginya, dan meminta izin dari Ummu Ismail, bahwa mereka akan mampir ke sana. Ummu Ismailpun mempersilahkan dengan syarat, bahwa mereka tidak berhak memiliki (sumber) air tersebut, dan kabilah Jurhum inipun setuju.
  1. Penemuan Kembali Air Zam-zam
Ketika Abdul Muthalib sedang tidur di Hijr Ismail, dia mendengar suara yang menyuruhnya menggali tanah.  “Galilah thayyibah (yang baik)!” “Yang baik yang mana?” tanyanya. Esoknya, ketika tidur di tempat yang sama, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali barrah (yang baik)?” Dia bertanya, “Benda yang baik yang mana?” Lalu dia pergi.
Keesokan harinya, ketika tidur di tempat yang sama di Hijr Ismail, dia mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali madhmunah (sesuatu yang berharga). Dia bertanya,” Benda yang baik yang mana?”
Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya : “Galilah Zam-Zam!” Dia bertanya,”Apa itu Zam-Zam?” Dia mendapat jawaban : “Air yang tidak kering dan tidak meluap, yang dengannya engkau memberi minum para haji. Dia terletak di antara tahi binatang dan darah. Berada di patukan gagak yang hitam, berada di sarang semut”.
Sesaat Abdul Muthalib bingung dengan tempatnya tersebut, sampai akhirnya ada kejelasan dengan melihat kejadian yang diisyaratkan kepadanya. Kemudian iapun bergegas menggalinya.  Orang-orang Quraisy bertanya kepadanya,”Apa yang engkau kerjakan, hai Abdul Muthalib? Dia menjawab,”Aku diperintahkan menggali Zam-Zam,” sampai akhirnya ia beserta anaknya, Harits mendapatkan apa yang diisyaratkan dalam mimpinya, menggali kembali sumur Zam-Zam yang telah lama dikubur dengan sengaja oleh suku Jurhum, tatkala mereka terusir dari kota Mekkah.
  1. Keutamaan dan Khasiat Air Zam-zam
Dari penjelasan Rasulullah dan para ulama dapat diketahui, bahwa air Zam-Zam memiliki barakah dan keutamaan. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan air Zam-Zam dapat disebutkan sebagai berikut.
عَنْ جَابِرٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: مَاءُ زَمْزَمَ لمِاَ شُرِبَ لَهُ (أخرجه أحمد وابن ماجه)
“Dari Jabir dan Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya.”
Ibnu Taimiyyah berkata,”Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya (menggunakan air Zam-Zam).”
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلَ قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاءُ زَمْزَمَ لمِاَ شُرِبَ لَهُ إِنْ
شَرِبْتَهُ تَسْتَشْفِي شَفاَكَ الله ُوَإِنْ شَرِبْتَهُ لِشَبْعِكَ أَشْبَعَكَ الله ُوَإِنْ شَرِبْتَهُ لِقَطْعِ ظَمْئِكَ قَطَعَهُ اللهُ وَهِيَ هَزْمَةُ جِبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَسُقْيَا اللهِ إسْمَاعِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
رواه الدارقطني والحاكم وقال صحيح الإسناد
“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail.”
وَعَنْ أَبِيْ الطُّفَيْلِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ كُنَّا نُسَمِّيْهَا شَبَّاعَةً يَعْنِيْ زَمْزَمَ وَكُنَّا نَجِدُهَا نِعْمَ الْعَوْنُ عَلَى الْعِيَالِ (رواه الطبراني في الكبير)
“Dari Abi Thufail, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda,”Kami menyebut air Zam-Zam dengan syuba’ah (yang mengenyangkan). Dan kami juga mendapatkan, air Zam-Zam adalah sebaik-baik pertolongan (kebutuhan atas kemiskinanan)”. [HR Tabrani]
إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا بِسِجِلٍّ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ فَشَرِبَ مِنْهُ وَتَوَضَّأَ) رواه أحمد)
“Dari Usamah, bahwasanya Rasulullah meminta untuk didatangkan segantang air Zam-Zam, kemudian beliau meminumnya dan berwudhu dengannya” [HR Ahmad].
كَانَ يَحْمِلُ مَاءَ زَمْزَمَ ( فِيْ الأَدَاوِيْ وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلىَ الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ ) ] . ( حديث صحيح)
“Disebutkan dalam Silsilah Shahihah, adalah Rasululllah membawa air Zam-Zam di dalam kantong-kantong air (yang terbuat dari kulit). Beliau menuangkan dan membasuhkannya kepada orang yang sedang sakit”.
إِنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حِيْنَ رَكَضَ زَمْزَمَ بِعَقِبِهِ جَعَلَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ تَجْمَعُ الْبَطْحَاءَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ : رَحِمَ اللهُ هَاجِراً وَأُمَّ إِسْمَاعِيْلَ لَوْ تَرَكَتْهَا كاَنَتْ عَيْنًا مَعِيْنًا.
( صحيح )
Tatkala Jibril memukul Zam-Zam dengan tumit kakinya, Ummi Ismail segera mengumpulkan luapan air. Nabi berkata,”Semoga Allah merahmati Hajar dan Ummu Ismail. Andai ia membiarkannya, maka akan menjadi mata air yang menggenangi (seluruh permukaan tanah).”
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلَ قَالَ رَسُوْلُ الله – صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: “خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ، فِيْهِ طَعَامُ الطَّعْمِ، وَشِفَاءُ السَّقْمِ”،
“Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit.”
Abu Dzar al Ghifari berkata,”Selama 30 hari, aku tidak mempunyai makanan kecuali air Zam-Zam. Aku menjadi gemuk dan lemak perutku menjadi sirna. Aku tidak mendapatkan dalam hatiku kelemahan lapar.”
: كُنْتُ أُجَالِسُ ابْنَ عَبَّاسٍ بِمَكَّةَ فَأَخَذَتْنِيْ الحْمُىَ فَقَالَ أَبْرِدْهَا عَنْكَ بِمَاءِ زَمْزَمَ فإَِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ( الْحُمَى مِنْ فيَحْ ِجَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ أَوْ قاَلَ بِمَاءِ زَمْزَمَ ) .
“Dari Hammam, dari Abi Jamrah ad-Duba`i, ia berkata : “Aku duduk bersama Ibnu ‘Abbas di Mekkah, tatkala demam menyerangku. Ibnu ‘Abbas mengatakan, dinginkanlah dengan air Zam-Zam, karena Rasulullah mengatakan, sesungguhnya demam adalah dari panas Neraka Jahannam, maka dinginkanlah dengan air atau air Zam-Zam”
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّهَا كَانَتْ تَحْمِلُ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ وَتُخْبِرُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ كاَنَ يَحْمِلُهُ
Dari ‘Aisyah, ia membawa air Zam-Zam. Ia mengkabarkan, sesungguhnya dahulu Rasulullah membawanya (sebagai bekal-Pen.).
Ibnul Qayyim berkata,”Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air Zam-Zam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air Zam-Zam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima’, berpuasa dan melaksanakan thawaf “.
Beliau rahimahullah berkata,”Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat (yang dapat menyembuhkannya). Akupun mengobatinya dengan meminum air Zam-Zam dan membacakan atasnya berulangkali (dengan al Fatihah), kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya.”
Demikian penjelasan singkat tentang air Zam-Zam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita dan membenarkan khasiat dan keutamaan air yang tak pernah kering tersebut, meskipun setiap hari diambil oleh banyak manusia. Dengan mengetahui secara sepintas air Zam-Zam ini, maka hendaknya dapat meningkatkan dan memperkuat sandaran dan ketergantungan kita kepada Allah. Dia-lah yang Maha Penguasa mengatur segala yang Ia kehendaki.
Categories: