Penyebab Keseleo dan Cara Mengatasinya
Posted by Unknown on 12/17/2015 with No comments
Seseorang
dikatakan keseleo ataupun terkilir bila ligamen (berkas liat seperti
karet yang melekat pada tulang-tulang dan mengikat persendian pada
tempatnya) pada lutut, pergelangan kaki atau siku, terlalu diregangkan
secara mendadak sehingga ada serat-serat yang putus ataupun robek.
Keseleo sering terjadi pada otot atau urat sendi yang meregang secara mendadak ataupun keadaan duduk yang tidak berubah terus-menerus hingga menyebabkan otot menjadi kaku, bila kita menggerakkannya tidak hati-hati maka akan keseleo. Bila kita mengalami keseleo akan sangat mengganggu aktivitas kerja sehari-hari. Keseleo dapat terjadi pada semua umur, tetapi keseleo lebih sering terjadi pada anak-anak, karena anak-anak sering kali tidak memikirkan bahaya yang akan menimpa mereka pada saat bermain yang terlalu berbahaya.
Keseleo sering terjadi pada otot atau urat sendi yang meregang secara mendadak ataupun keadaan duduk yang tidak berubah terus-menerus hingga menyebabkan otot menjadi kaku, bila kita menggerakkannya tidak hati-hati maka akan keseleo. Bila kita mengalami keseleo akan sangat mengganggu aktivitas kerja sehari-hari. Keseleo dapat terjadi pada semua umur, tetapi keseleo lebih sering terjadi pada anak-anak, karena anak-anak sering kali tidak memikirkan bahaya yang akan menimpa mereka pada saat bermain yang terlalu berbahaya.
Sendi
anggota gerak biasanya diikat satu sama lain oleh tali-tali sendi, bila
tali-tali sendi itu diregangkan secara mendadak, maka besar kemungkinan
tali-tali sendi itu putus atau robek. Hal ini dapat terjadi karena jatuh
atau terpeleset, berlari, angkat barbel, kecelakaan, kesalahan gerak
badan yang menyentak, sehingga persendian bergerak melebihi radius gerak
normal. Bagian tubuh yang sering keseleo adalah pergelangan kaki,
lengkungan telapak kaki, pergelangan tangan, siku, lutut, ataupun leher.
Saat terjadinya keseleo terkadang kita mendengar ada bunyi “krek”.
Kadang kita menganggap enteng bagian tubuh yang keseleo, hingga
persendian yang keseleo itu terasa nyeri yang semakin lama semakin
terasa sakit, yang jika tidak segera diatasi akan menyebabkan
pembengkakan pada jaringan otot. Kalau sudah bengkak aktivitas kita
menjadi sangat terganggu. Bila kita mau melakukan aktivitas seperti
biasanya, usahakan untuk hati-hati dan jangan mengangkat beban yang
terlalu berat.
Gejala yang sering terjadi pada saat keseleo adalah;
- Terasa sangat sakit dan bengkak pada sendi yang keseleo.
- Kulit akan terlihat berwarna gelap karena adanya pendarahan yang membeku.
- Persendian jadi sulit digunakan atau terasa tidak stabil bila kita menggerakkannya.
- Ada rasa yang sangat sakit dan lunak pada bagian yang keseleo.
- Keseleo
pada anak-anak, membuat badannya menjadi panas. Panasnya lebih sering
menyerang pada malam hari.</LI.< ul>Bila tubuh mengalami
keseleo haruslah dirawat dengan baik agar tidak terjadi pembengkakan
yang berkepanjangan, yaitu :
- Untuk pertolongan pertama, taruhlah kompres hangat pada sendi yang keseleo, agar dapat mengurangi rasa sakit.
- Bila keseleo agak berat taruhlah perban yang elastis pada sendi yang keseleo, selama kurang lebih 3 minggu.
- Bila keseleonya agak parah, haruslah diistirahatkan selama kurang lebih 1 bulan, karena kalau tidak diistirahatkan persendiaan yang sakit akan semakin parah.
- Bila ingin berolah raga sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu, agar tidak terjadi cidera yang fatal.
- Apabila keseleo belum terlalu pulih, usahakan jangan mengangkat beban yang terlalu berat.
- Persendian yang sakit harus dilatih gerakan ringan, agar tidak menjadi kaku, dan dapat sembuh dengan cepat.
- Hindari pemakaian sepatu tumit tinggi, karena bila salah melangkah atau tersandung akan mengakibatkan keseleo. Apabila diharuskan untuk memakai sepatu bertumit tinggi usahakan tinggi hak tak melebihi 6 cm.
- Pijatlah persendian yang sakit dengan tukang pijat yang ahli, karena dengan pijatan bisa memperlancar aliran darah untuk memperkuat dan merenggangkan otot-otot.
Resep Pertama (Pemakaian Luar)
Kucai dan jahe masing – masing secukupnya dicuci dan ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan tepung terigu yang telah disangrai. Setelah itu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk-aduk, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. Lakukan secara teratur.
Kucai dan jahe masing – masing secukupnya dicuci dan ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan tepung terigu yang telah disangrai. Setelah itu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk-aduk, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. Lakukan secara teratur.
Resep Kedua (Pemakaian luar)
Kencur, jahe dan lengkuas masing-masing secukupnya dicuci dan diparut, tambahkan beras yang telah ditumbuk dan asam jawa yang telah dihaluskan, campur dengan minyak serai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang keseleo. Lakukan secara teratur.
Kencur, jahe dan lengkuas masing-masing secukupnya dicuci dan diparut, tambahkan beras yang telah ditumbuk dan asam jawa yang telah dihaluskan, campur dengan minyak serai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang keseleo. Lakukan secara teratur.
Resep Ketiga (Pemakaian luar dan dalam)
Daun gandarusa dan temu putih dicuci dan dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Untuk pemakaian dalamnya dapat digunakan 15 gram daun gandarusa kering atau 30 gram yang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur
Daun gandarusa dan temu putih dicuci dan dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Untuk pemakaian dalamnya dapat digunakan 15 gram daun gandarusa kering atau 30 gram yang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur
Resep Keempat (pemakaian dalam)
15-30 gram daun dewa segar, 25 gram temu hitam, dan 25 gram temulawak, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian air rebusannya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
15-30 gram daun dewa segar, 25 gram temu hitam, dan 25 gram temulawak, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian air rebusannya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
Resep Kelima (Pemakaian dalam)
10 gr umbi daun dewa kering + 2-3 kuntum bunga mawar + direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur.
10 gr umbi daun dewa kering + 2-3 kuntum bunga mawar + direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan secara teratur.
Catatan ;
- Wanita hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat di atas
- Pilih salah satu resep pemakaian dalam dan pemakaian luar, lakukan secara teratur.
- Untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel
- Wanita hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat di atas
- Pilih salah satu resep pemakaian dalam dan pemakaian luar, lakukan secara teratur.
- Untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel
Categories: KESEHATAN
0 komentar:
Posting Komentar